Intelijen Fokus ke Politik, Teroris Terlupakan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoWF_thv4M9p6dKTFUNdZi1y2-otT9HVccogsQJe5rtn-sPL8NFYwre5o553-XvR3hPU0FhdugQpvEVxqER5pma50pVnSJ99s4MIH8RbJDPZPW-darL703VoJkD4TONOrrudWPBPlFkjJ4/s72-c/mm.jpg

Sebagaimana diketahui, kelompok Pepi sudah beraksi sejak Agustus 2010, ditandai dengan pemasangan bom di bawah flyover Cawang, Jakarta Timur di seberang gedung Asabri atau di dekat Markas Kodam Jaya. Itu berarti kemungkinan kelompok Pepi sudah ada sebelum Agustus 2010.
Menurut Choirie, akibat intelijen terlalu fokus pada kegiatan politik, NII terus subur berkembang hingga saat ini bahkan anggotanya sudah menggunakan aksi terorisme untuk menunjukkan eksistensinya sekaligus menarik kader atau massa. Pepi juga mengaku ia pernah menjadi anggota NII namun keluar karena NII dinilai kurang radikal.
Padahal, lanjut Gus Choi, begitu Effendi akrab dipanggil, sebenarnya mereka sudah memiliki data atau informasi namun dalam praktiknya tidak dijalankan karena tugas intelijen sudah dibiaskan mematai-matai kegiatan politik atau yang mengkritisi pemerintah.
Posting Komentar